Jum’at pagi menjadi hari bersejarah tepatnya sehari sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Jum’at cerah itu telah mencerahkan penghuni kampus hijau sehingga gelora mujahadah nampak membara! Nafas mujahadah pun menjulang menyesaki angkasa. Hari dimana kami mendengar keputusan pihak kampus, keputusan yang menentukan dimana kami akan mengabdikan secuil ilmu yang pernah kami dapati di kampus ini. semua yang bertahan mendapatkan bagian, ada yang merasa sedikit kecewa karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang telah diputuskan. Namun tidak ada kata bantahan, yang ada hanya kata sami’na wa ‘atha’na! dan nafas mujahadah itu kini telah menembus langit ke tujuh!
Jum’at 21 Agustus 09