Curahan hati seorang sahabat….siapa yang bisa menegarkannya. Keluhanmu kutulis untuk mengabadikannya…bukan mengabadikan kesedihanmu tapi mengabadikan mutiara hikmah yang kau teguk walau dengan bersimbah air mata.
Gelisah dan resah yang tak terkira menggelayut dalam diri. Perasan bersalah menikam memporak-porandakan hati. Duhai Rabb…kenapa hati ini begitu pedih? Mungkinkah ini karena sepatah kata maaf yang belum terucap dari mulutnya. Begitu berharganya kata maaf itu, andaikan saja dia memaafkan kekhilafan ini, maka aku adalah orang yang paling bahagia di alam semesta.
Pelajaran yang sangat berharga dapat kupetik dari kesalahan kali ini, aku yang berlumur dosa kadang tuli dan buta akan sebuah kesalahan. Duhai diri…ada apa gerangan? Adakah dosa telah mendarah daging dalam diriku? Teguran itu lewat kemarahan seseorang yang selama ini aku hormati dan aku cintai karena Allah. Tapi mungkin karena kata-kata yang keluar dari mulut ini sangat tajam ataukah sangat menggelikan hingga amarah itu mencuak. Aku sendiri tidak mengerti.
Perjuangan dakwah ini begitu berat, jihad siyasi yang baru-baru ini cukup melelahkan. Tapi semuanya itu bisa terobati dengan melihat senyum di wajah-wajah saudaraku. Wajah yang selalu terbasuh air wudhu, wajah yang bercahaya di terpa cahaya rembulan di kala sepertiga malam, mata yang selalu menangis karena takut pada Rabbnya. Melihat senyum di wajah mereka sungguh menghilangkan kepenatan dan mengukuhkan jiwa ini, namun dikala aku butuh senyum-senyum itu, ternyata Allah menghadiahkanku sebuah teguran. Senyum itu tidak lagi terhias disana…., kelelahan itu kian bertumpuk, aku terpuruk dalam rasa bersalah yang sangat menyiksa.
Senyum yang dulunya merekah kini menjadi duri beracun. Kata maaf telah kelayangkan namun tak ada balasan walau hanya satu kata. Sebuah teguran buatku agar lebih berhati-hati dalam bersikap dan berucap. Mungkin lisanku terlampau telah menyakiti banyak orang. Aku melakukan itu hanya untuk menghibur diri, aku hanya ingin tersenyum, namun bukan senyuman yang kudapat. Aku sadar tidak selamanya harus menghilangkan kepenatan dengan senyum, buktinya malam ini aku menghilangkan kepenatan dengan menangis. Yah…menangis bersama malam.
4.25.2009
4.06.2009
Akhirnya Ketahuan Juga Tujuan DOS
Hahahha *terpingkal tidak apa-apa kan?* lega rasanya setelah membaca blog hyang selama ini didengungkan oleh mereka yang mengaku “aktivis dakwah yang terluka”, akhirnya tujuan akhir dari DOS, seorang aktivis yang berusaha mengembalikan jama’ah ini ke asholah dakwah ketahuan juga. Wah hebat banget, DOS menyerukan tidak memilih Partai Dakwah ini. katanya untuk menyelamatkan jama’ah ini.
Sebagai kader yang masih belia, tapi saya menolak dikatakan muqallid, seolah-olah tidak tahu apa-apa. Menurut saya, harusnya DOS sebagai orang yang sudah lama bergabung dengan jama’ah ini lebih mengerti tentang konsep kejama’ahan. Jangan berjama’ah setengah-setengah, itu akan menjadi racun bagi jama’ah. Anda mengaku berjama’ah tapi kok tidak mau mengikuti putusan syuro. Walah…, apa karena keputusan syuro tidak sesuai syari’at islam? Benarkah? Saya berpendapat DOS ini tidak berpikir panjang, bahkan kebanyakan syu’udzonnya. Benar ga DOS? Afwan kalo salah. Hehehe, PKS selalu saja dijadikan objek kesalahan. Dipandang dengan tatapan yang sinis, wadoh katanya cinta, cinta yang mematikan.
Setelah sekian lama DOS menulis tentang *kebobrokan* PKS ternyata menuai simpati dari banyak orang juga. Bnayak dukungan buat bang DOS, panggil bang atau akh yah? Bang aja deh, lebih akrab kedengaran. Anda terus mendengunkan sebagai rasa cinta kepada jama’ah. Anda mengiklankan secangkir madu, tapi ternyata itu adalah racun. Anda memberikan solusi tapi itu adalah musykilah.
Bahkan sebagai kader awam yang tidak tahu apa-apa saya merasa ada hyang tidak beres dengan bang DOS. Maaf yah! Ini persepsi saya sendiri loh, bukan taklimat dari MR, bukan juga dari petinggi partai. Kan biasanya mereka yang mengatasnamakan dirinya kader peduli mengatakan kader PKS itu taqlid pada taklimat. Hu….jangan samakan semua kader PKS, begitulah orang yang dulunya masuk jama’ah in I tanpa pengetahuan, hanya berbekal ghirah. Setelah ghiroh itu hilang, yah kocar kacir deh, mulut pun dengan ringan mulai ngoceh. Ngoceh tentang MR, jama’ah, yang intinya menjelek-jelekkan.
Jama’ah ini semakin besar, dan apapun yang akan menjadi besat pasti ada cobaan yang menimpa. Dan ini adalah ujian bagi para kader. Siapa yang masih mampu bertahan. Secara otomatis yang tidak mampu bertahan maka mereka akan terjatuh dan berguling-guling di luar arena. Kawan! Kalian tetap bisa menjadi orang saleh di luar jama’ah ini, jama’ah ini bukanlah satu-satunya sarana untuk bekerja dan beramal, banyak di luar sana sarana yang lain. Bahkan tanpa berjama’ah pun kalian tetap bisa menjadi orang saleh.
Dan benar terbukti. Banyak kader dakwah yang malah menyerang balik jama’ah ini. dengan alasan ini dan itu, argument ini dan itu. malah ada yang pernah mengatakan sesuatu yang sangat tidak pantas bagi jama’ah ini. loh katanya lebih baik, lebih saleh, lebih mengerti syari’at, tapi kok tidak diamalkan, terutama mulutnya itu loh yang dijaga. Persetan meneriakkan syari’at islam kalau akhlak sendiri tidak dibenahi. Percuma kalau itu hanya jadi slogan. Lebih baik tidak menyinggung sama sekali tapi merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali ke bang DOS! Lalu buat apa anda berjama’ah jika tidak mau memilih parpolnya. Sekali lagi, berjama’ah jangan setengah-setengah. Mau yang enaknya, durinya buat ikhwah yang lain. Bang DOS, tidak sia-sia anda menulis di blog, selain sebagai nasihat buat qiyadah juga DOS punya banyak fans. Tapi bang DOS, sebagaimana yang anda sering teriakkan, apapun yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawabannya, maka anda juga akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang anda tulis di blog;. Mulai dari NIAT sampai RESPON dari pembaca. Apalagi blog anda kan buat menyiksa batin para qiyadah. Sakit hati membacanya, ia kan? Tapi saya yakin para qiyadah punya hati yang lapang untuk menerima semua apa yang mereka katakana.
Aduh bang DOS, sekali lagi yah. Kalau mau berjama’ah jangan setengah-setengah. selamat memilih partai yang lain atau GOLPUT. Dan sampai berjumpa di PEMILU 2014, kita tunggu berita terkini tentang PKS. Jazakallah!
Sebagai kader yang masih belia, tapi saya menolak dikatakan muqallid, seolah-olah tidak tahu apa-apa. Menurut saya, harusnya DOS sebagai orang yang sudah lama bergabung dengan jama’ah ini lebih mengerti tentang konsep kejama’ahan. Jangan berjama’ah setengah-setengah, itu akan menjadi racun bagi jama’ah. Anda mengaku berjama’ah tapi kok tidak mau mengikuti putusan syuro. Walah…, apa karena keputusan syuro tidak sesuai syari’at islam? Benarkah? Saya berpendapat DOS ini tidak berpikir panjang, bahkan kebanyakan syu’udzonnya. Benar ga DOS? Afwan kalo salah. Hehehe, PKS selalu saja dijadikan objek kesalahan. Dipandang dengan tatapan yang sinis, wadoh katanya cinta, cinta yang mematikan.
Setelah sekian lama DOS menulis tentang *kebobrokan* PKS ternyata menuai simpati dari banyak orang juga. Bnayak dukungan buat bang DOS, panggil bang atau akh yah? Bang aja deh, lebih akrab kedengaran. Anda terus mendengunkan sebagai rasa cinta kepada jama’ah. Anda mengiklankan secangkir madu, tapi ternyata itu adalah racun. Anda memberikan solusi tapi itu adalah musykilah.
Bahkan sebagai kader awam yang tidak tahu apa-apa saya merasa ada hyang tidak beres dengan bang DOS. Maaf yah! Ini persepsi saya sendiri loh, bukan taklimat dari MR, bukan juga dari petinggi partai. Kan biasanya mereka yang mengatasnamakan dirinya kader peduli mengatakan kader PKS itu taqlid pada taklimat. Hu….jangan samakan semua kader PKS, begitulah orang yang dulunya masuk jama’ah in I tanpa pengetahuan, hanya berbekal ghirah. Setelah ghiroh itu hilang, yah kocar kacir deh, mulut pun dengan ringan mulai ngoceh. Ngoceh tentang MR, jama’ah, yang intinya menjelek-jelekkan.
Jama’ah ini semakin besar, dan apapun yang akan menjadi besat pasti ada cobaan yang menimpa. Dan ini adalah ujian bagi para kader. Siapa yang masih mampu bertahan. Secara otomatis yang tidak mampu bertahan maka mereka akan terjatuh dan berguling-guling di luar arena. Kawan! Kalian tetap bisa menjadi orang saleh di luar jama’ah ini, jama’ah ini bukanlah satu-satunya sarana untuk bekerja dan beramal, banyak di luar sana sarana yang lain. Bahkan tanpa berjama’ah pun kalian tetap bisa menjadi orang saleh.
Dan benar terbukti. Banyak kader dakwah yang malah menyerang balik jama’ah ini. dengan alasan ini dan itu, argument ini dan itu. malah ada yang pernah mengatakan sesuatu yang sangat tidak pantas bagi jama’ah ini. loh katanya lebih baik, lebih saleh, lebih mengerti syari’at, tapi kok tidak diamalkan, terutama mulutnya itu loh yang dijaga. Persetan meneriakkan syari’at islam kalau akhlak sendiri tidak dibenahi. Percuma kalau itu hanya jadi slogan. Lebih baik tidak menyinggung sama sekali tapi merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali ke bang DOS! Lalu buat apa anda berjama’ah jika tidak mau memilih parpolnya. Sekali lagi, berjama’ah jangan setengah-setengah. Mau yang enaknya, durinya buat ikhwah yang lain. Bang DOS, tidak sia-sia anda menulis di blog, selain sebagai nasihat buat qiyadah juga DOS punya banyak fans. Tapi bang DOS, sebagaimana yang anda sering teriakkan, apapun yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawabannya, maka anda juga akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang anda tulis di blog;. Mulai dari NIAT sampai RESPON dari pembaca. Apalagi blog anda kan buat menyiksa batin para qiyadah. Sakit hati membacanya, ia kan? Tapi saya yakin para qiyadah punya hati yang lapang untuk menerima semua apa yang mereka katakana.
Aduh bang DOS, sekali lagi yah. Kalau mau berjama’ah jangan setengah-setengah. selamat memilih partai yang lain atau GOLPUT. Dan sampai berjumpa di PEMILU 2014, kita tunggu berita terkini tentang PKS. Jazakallah!
Label:
Tulisanku
Langganan:
Postingan (Atom)