tertawa geli melihat seorang teman yang mendadak jadi puitis. orang yang selama ini selalu diam tiba-tiba saja mengeluarkan sejuta puisi saat melihat bulan seusai salat subuh. Katanya “ bulan adalah sumber keindahan malam, tanpa bulan malam bukanlah malam tapi hanya pekat. bulan adalah lambang kelembutan, sebagai pria yang mempunyai sisi kelembutan aku memilih bulan untuk menjadi pendampingku.” so sweat! duh, kok mau aja didampingi bulan? puyeng!
kata-kata ini keluar ketika kami memandangi dan melepas bulan meninggalkan malam. duh tidak nyangka si kalem ini bisa juga berpuisi, tapi keknya ada yang aneh saja, kok mendadak gitu. jangan-jangan?
sambil tertawa geli aku membalas dengan sok puitis juga, “ Malam tetaplah malam walaupun bulan tidak menampakkan diri, Tapi malam bukanlah malam jika dikau tidak ada disisi, cukuplah dirimu menggantikan rembulan jika dia enggan, karena dirimu adalah rembulan malam.” Oh no! dia terdiam mendengar balasanku, apakah dia terharu? aku mau muntah..uekkk!
“ Sunyi sepi malam ini, tiada bulan tiada bintang menemani….” Seorang teman lagi muncul dengan lagu dangdutnya…. tambah lengkap deh rasanya.
Teras Mesjid Al kautsar
Kamis, 06 Agustus 09
Sambil memandangi bulan seusai salat subuh
0 komentar:
Posting Komentar