Masih tentang gerakan delapan menit, memang tak ada habisnya untuk kerja yang satu ini. menantang dan penuh dengan seni pergerakan. Meliuk-liuk, menari dan terhempas.
Dua orang ikhwan bercerita tentang pengalaman DS nya. Ceritanya mereka jalan berdua dan singgah di sebuah rumah untuk menawarkan bawaannya. Dan ternyata rumah tersebut adalah rumah seorang akademisi, dosen Unhas.
Maka setelah opening dengan cuap-cuap ala DS. Orang itu pun mersepon dengan dingin. Katanya dia sudah kenal banyak dengan PKS, dia juga banyak tahu tentang Anis Matta. Jadi dia minta kepada teman kita untuk tidak usah mempromosikan PKS. Tentu dengan perkataan yang halus.
“ Sudah tidak usah terlalu banyak promosi, sekarang kita nonton tinju saja.” Kurang lebih seperti itulah yang dikatakan sang akdaemisi tadi. Maka dua orang ikhwah kita pun menyanggupinya. Saat nonton itulah ikhwan kita nyeletuk.
“ kader PKS juga suka nonton tinju loh pak.” Kata ikhwah, sontak kata itu membuat tuan rumah berbalik sambil meniupkan asap rokoknya. Dia tersenyum kecil dan berkata,
“ Iya suka tinju, tapi bagaimana dengan rokok? Apa PKS juga suka?” pertanyaan itu membuat kedua kader itu tersipu malu. Wajahnya merah ranum bak tomat. Rokok? Ha?!! Gubrak!
0 komentar:
Posting Komentar