Saya pernah membaca satu komentar di sebuah blog, saya lupa dimana. Sang komentator mengatakan, dia keluar dari jama’ah dan tak akan kembali lagi, kecuali petinggi jama’ah memanggilnya untuk kembali. Ada rasa geli yang meliuk-liuk saat membaca komentar tersebut. Sampai aku cekikikan membacanya. Hem…begitukah? Menurut saya sebagai kader yang masih belia. Bahwa orang yang seperti itu tidak bisa bergabung dan tidak siap untuk bersama dakwah.
Dakwah ini tidak butuh siapa-siapa, tak ada kamu, tak ada aku dakwah akan tetap jalan. Namun kitalah yang butuh dakwah, kita yang butuh tarbiyah. Seorang mantan aktivis tadi, kalaupun dia mantan aktivis. Berhentilah berharap untuk dipanggil kembali menjadi kader kalau harus ada orang yang mengemis kepada kamu.
Begitulah yang terjadi kalau seorang kader terlalu merasa dirinya berjasa untuk jama’ah ini. karena dia seorang yang berpeluh untuk kemenangan dakwah, dia mempopulerkan jama’ah. Ah..sungguh naïf, jika seorang kader masih mempunyai sifat seperti itu. Kita satu jama’ah! Yang duduk di kursi dewan sama dengan kader yang menjaga sandal ikhwah yang sedang rapat. Jangan merasa dirimu paling berjasa karena itu akan menghempaskanmu dan terjatuh. Segera berbenah dan rapatkan barisan, jihad siyasi segera menjelang.
2.25.2009
2.24.2009
Bergerak Bersama Dakwah
Tulisan ini kuposting sebagai ungkapan rasa cinta kepada saudaraku sesama kader PKS dimanapun dia berada. Kita harus saling menguatkan dan saling menjaga. kuatkan saudaramu dengan nasihat dan jaga dengan perlakuan yang baik.
Saudaraku! Kalian adalah orang yang dipilih Allah untuk terus bersama dakwah ini, dikala satu persatu aktivis berguguran meninggalkan kalian dengan seabrek amanah, tapi kalian masih setia menapakkan kaki. Berjuang menepis segala rintangan, menghantam gelombang yang datang. Tegar dalam badai, kudapati pada kalian wahai aktivis kader PK Sejahtera.
Saudaraku! Kalian dipilih oleh Allah untuk terus berjuang lewat jalur siyasi. Banyak suara sumbang yang merobek gendang telingamu, menghentak dan menghempaskan perasaanmu. Saya tahu banyak air mata aktivis PKS yang bercucuran karena hinaan dan celaan yang begitu menyakitkan. Bahkan celaan itu dari mereka yang mengerti agama.
Tapi sekali lagi kudapati dari kalian sebuah kesabaran yang begitu terang. Biarkan mereka mencela, biarkan mereka menghina, biarkan mereka mengejek, biarkan mereka menghantam dengan fitnah, biarkan mereka! Kalian tetap bekerja lillahi ta’ala! Kalian tetap bergerak bersama alunan dakwah yang begitu indah walau kadang menghentak. Tetaplah menyemai cinta bersama dakwah.
Aku tahu hati kalian meringis menahan rasa sakit yang begitu menyiksa. Air mata kalian pun tumpah. Siapa yang tidak sakit digelar dan difitnah sebagai ahli bid’ah. Bahkan dipertanyakan keyakinannya. Sabar saudaraku! Perjuangan memang butuh pengorbanan. Tentunya kalian pernah mendengar kisah Rasulullah di Thaif, saat dilempari batu oleh kaumnya. Rasulullah berdarah, namun beliau tetap sabar. Rasa kasih sayang beliau lebih besar daripada amarahnya. Subhanallah!
Apa yang kita rasakan saat ini tidaklah sebanding dengan apa yang dirasakan Rasulullah dengan para sahabatnya. Bahkan mereka jauh melangit daripada kita. Mereka memang sudah pantas mereguk air telaga Al kautsar, sedang kita mencium wangi surga saja belum pantas.
Mereka mencelamu dan mencari semua kesalahanmu sampai ke akar-akarnya, tanpa tahu kesalahan sendiri, tanpa memperbaiki diri sendiri. Kalian teruslah bergerak, Karena bergerak itu ibadah, karena bergerak itu berpahala, bergerak itu sehat, bergerak itu ada seninya, bergerak itu adalah kader PKS.
>>>>>
Label:
PKS
2.13.2009
Valentine NO! Kasih Sayang Yes!
Hari ini tepat tanggal 14 februari, hari yang banyak ditunggu oleh para remaja. Karena hari ini mereka akan mengekspresikan rasa cinta pada kekasihnya. Valentine menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi mereka yang dimabuk cinta. Berbagi ekspresi dalam merayakan valentine pun Nampak, mulai dari berbagi hadiah, tukaran kado, coklat, mengungkapkan cinta dan yang lebih parah saat kehormatan pun dijadikan hadiah buat sang kekasih. Miris memang, apalagi remaja muslim kita sendiri yang melakukannya. Sebuah budaya yahudi telah merasuki ummat Islam. Mereka telah berhasil menyebarluaskan millahnya.
Katanya valentine adalah hari kasih sayang, apakah ini salah satu penyebab banyaknya prilaku kriminal dan kekerasan terjadi di negeri kita, karena kasih sayang hanya diekspresikan satu kali dalam setahun? Agama Islam mengajarkan kita untuk berkasih sayang kepada sesama mahluk. Bukan hanya pada tanggal 14 februari, namun tiap waktu tiap saat. Semailah ukhwah itu dalam suka dan duka. Dalam setiap hembusan nafasmu mengandung kata cinta menebarkan aroma kasih sayang.
Salam Cinta Buat yang Ulang tahun
Kutulis ini untukmu sebagai rasa cinta buat seorang sahabat. Dan sahabat itu adalah kamu! Kamu yang tegar, kamu yang sabar, kamu yang kuat dan kamu yang saleh. Hari ini kamu ulang tahun, namun aku tak memberimu kado. Maafkan kondisiku sedang tidak mendukung. Hanya do’a yang bisa kukirimkan buatmu. Semoga kamu tetap tegar dan saleh.
Sahabat dapat kulihat beratnya ujian yang kamu hadapi lewat kilatan matamu. Kilatan matamu itu tak dapat membohongiku, walaupun bibirmu tersenyum dan suaramu riang namun kutahu hatimu menjerit, batinmu berteriak. Bukan begitu saudaraku?
Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Jangan menyulap dirimu menjadi orang lain. Karena dengan begitu aku bisa mengenalimu. Selamat ulang tahun, namun sebenarnya umurmu berkurang bukan bertambah
Label:
Tulisanku
Buat Saudaraku Asyrafurrijal
Sangat bahagia rasanya saat bisa mendengar suaramu walaupun Cuma lewat telphon. Setelah sekian lama kita sibuk dengan urusan masing-masing, kamu sibuk menuntut ilmu di pesantren sedang saya sibuk kuliah dan mengemban amanah yang lain.
Temanku sekaligus adikku yang baik. Saya sangat terharu ketika mendengar celoteh tentang cita-citamu nanti. Kamu ingin ke Madinah, begitulah katamu, kamu ingin menjadi ahli tafsir, begitu ucapmu. Aku bangga padamu.
Satu harapan yang kutitip padamu masih bisa kau jaga, berbeda dengan temanmu yang lain yang jauh melenceng dari sikap keras bernama istiqamah. Mereka terbang tanpa menggunakan sayap, mereka berenang dengan bebas hingga ke tengah laut. Mereka hilang saudaraku. Tak tahu jalan pulang.
Saat kamu mengenang masa di kampus dulu, sebenarnya ada air mata yang ingin menetes. Namun aku malu, takut engkau tertawa mendengarku menangis. Rasa rindu itu menusuk batinku. Aku mencintaimu karena Allah saudaraku…sungguh!
Saat kau menutup telpon, kenangan tentang persahabatan di kampus kembali menari-nari dipikiranku. Saat kau bangun salat tahajjud tak lupa kau membangunkanku, begitupn sebaliknya. Puasa senin kamis bersama, dan makan sepiring pun kadang kita berdua, menikmati lauk ala kadarnya.
Dan ketika kamu jatuh hati pada seorang akhwat, kamu menghiasi malamku dengan celotehmu tentang dia, ingin aku terbahak mendengarmu tapi kasihan juga. Bisa kurasakan bagaimana rasanya cinta itu dan rasa cemburu yang selalu mengerjaimu. Ah…sahabatku, kamu begitu menyenangkan. Mengingatmu adalah sebuah ketenangan dan bersahabat denganmu adalah sebuah nikmat yang begitu berharga.
Sahabatku, andaikan jarak yang jauh semakin memisahkan kita, namun yakinlah doa malamu akan selalu menyebut namamu dan do’a dhuhaku akan selalu menyapamu. Semoga persahabatan yang kita bina selalu berada dalam lindungan Allah Rabbul Izzah.
Label:
Tulisanku
Air Mata Mis...
Sendu dan sedih, aura itulah yang kutangkap dari raut wajahnya. Duduk di depan pintu, memandang jauh menerawang, namun kutahu dimatanya ada air yang ingin meloncat bersama rasa haru yang terpendam.
Air mata Mis menjemput pagi. Ketika batinnya meraba kenangan silam di negeri Jiran. Saat bersama teman-temannya melewati terowongan masa kecil, berlari dengan ceria, tersenyum dan terbahak. Ah sungguh indah kenangan itu dia rasakan.
Air mata Mis yang jatuh pagi ini, bukan air mata biasa, bukan air mata buaya. Tapi air mata kerinduan akan sebuah kampung halaman dan teman semasa kecil. Kerinduan itu dihalangi ribuan pulau sehingga rindu itu makin membuncah.
Air mata Mis bercerita pada pagi, tentang kerinduan dan cinta, tentang indahnya kebersamaan dan pahitnya perpisahan, tentang cita dan perjuangan
Label:
Tulisanku
2.11.2009
Al Azhar akan Menjadi Kiblat kampus sedunia
Oleh: Munawir Syam
Bosan mendengar kata demo anarkis yang kerap kali terjadi di kampus-kampus. Apalagi di Makassar, dan ini semakin memperkuat imeg bahwa orang makassar itu galak dan anarkis. Masih teringat beberapa bulan yang lalu, bentrok terjadi di sebuah kampus yang di kenal dengan universitas islam di Makassar. Dan bentrok ini menghilangkan nyawa seorang mahasiswa universitas tersebut. Harusnya sebagai mahasiswa yang kuliah di untiversitas islam mereka mengerti akan adab dan kesopanan, tapi toh ternyata parah. Bahkan pertumpahan darah lah yang terjadi.
Di tempat lain, mahasiswa mendemo dosennya. Tentunya saat itu keluarlah kata-kata yang tidak pantas dikeluarkan oleh mahasiswa kepada dosennya. Bukankah mencela atap rumah seorang guru itu termasuk dosa apalagi mencela dan menghujat personnya. Bagaimana bisa ilmu yang kita dapat di perkuliahan bisa berberkah kalau kita durhaka kepada muallim kita. Sungguh miris melihat tingkah pelajar saat ini.
Namun tidak semua kampus seperti itu, disini ada sebuah kampus hijau dan kecil. Belum dilirik oleh siapapun, mahasiswanya juga masih sedikit. Disini tidak ada kata BENTROK, tidak ada kata DEMO DOSEN. Kami mengedepankan musyawarah dengan dosen apabila ada yang kebijakan yang kurang berkenan di hati mahasiswa, dan dosen juga legowo menerima kritikan dari mahasiswanya karena dengan cara ini mereka merasa dihargai.
Kampus kecil itu akan segera bangkit menjadi sebuah kampus besar, dan menyamai populernya kampus besar di Sulawesi Selatan, karena para mahasiswanya tidak berpikir anarkis tapi berpikir dan mengembangkan ide untuk terus bangkit dan mencerahkan. Kampus kecil itu akan dipandang oleh orang banyak karena mengeluarkan sarjana yang siap berbakti, menyumbangkan ide dan kerjanya kepada masyarakat. Kampus itu akan menjadi contoh bagi kampus lain di Indonesia dan akan menjadi kiblat kampus lain di seluruh dunia. Kampus yang kumaksud adalah STIS Al Azhar
Ini bukan khayalan yang tak mungkin direalisasikan, apa yang mustahil disisi Allah? Tidak ada! Yang penting sekarang kita berusaha untuk bangkit walau harus merangkak. Dan tentunya ini menjadi PR buat mahasiswa/wi Al Azhar dan para dosennya. Bagaimana untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut.
Kerjasama yang baik itulah kunci utamanya. Saatnya membuang ego dan kepentingan pribadi, bergandengan tangan untuk meraih sebuah cita dan mimpi besar. Anggaplah kita bermimpi karena suatu bangsa bisa besar karena mimpinya.
Dan kita bukan tipe pemimpi yang hanya bisa bermimpi, kita tipe pemimpi yang terus bergerak untuk meraih mimpi tersebut. Tentunya tetap dalam koridor syariah.
Label:
opini
Sebuah Agenda Muslim
Sebuah agenda muslim sebagai hadiah buatku hari ini. Entah itu hadiah karena apa? Ulang tahun? Ah..bukan, ulang tahunku masih bulan depan, tepatnya tanggal 4 maret. Karena ada seseuatu yang istimewa dan sukses aku raih? Lebih-lebih bukan, karena aku masih seperti yang dulu, merangkak menuju kejayaan. Ataukah aku pernah membantu seseorang dari kesulitan? Ini juga tidak mungkin, bahkan akulah yang sering dipapah ketika tak kuat lagi untuk bangkit dan bergerak. Lalu?
Sebuah agenda muslim berwarna orange, indah dipandang mata. Sebagai kejutan di pagi hari sebelum memulai rutinitas perkuliahan. Dapat kulihat bahwa disitu tersirat pesan untuk melejitkan potensi diri. Dalam berkarya dan beribadah
Sebuah agenda muslim, hadiah dari seorang teman sekaligus sahabat. Entah hadiah ini akan kubalas dengan apa. Aku tak punya sesuatu yang lebih baik.semuanya luluh disebabkan agenda muslim tersebut.
Sebuah agenda muslim, mungkin bagi kalian tidak ada artinya. Tapi bagi diriku itu adalah sebuah cambukan untuk lebih baik. Semoga harapan temanku tersebut bisa kucapai.
Kampus Hijau
rabu, 11 feb 09
Sebuah agenda muslim berwarna orange, indah dipandang mata. Sebagai kejutan di pagi hari sebelum memulai rutinitas perkuliahan. Dapat kulihat bahwa disitu tersirat pesan untuk melejitkan potensi diri. Dalam berkarya dan beribadah
Sebuah agenda muslim, hadiah dari seorang teman sekaligus sahabat. Entah hadiah ini akan kubalas dengan apa. Aku tak punya sesuatu yang lebih baik.semuanya luluh disebabkan agenda muslim tersebut.
Sebuah agenda muslim, mungkin bagi kalian tidak ada artinya. Tapi bagi diriku itu adalah sebuah cambukan untuk lebih baik. Semoga harapan temanku tersebut bisa kucapai.
Kampus Hijau
rabu, 11 feb 09
Label:
Tulisanku
Cerita si Ahli Pete-pete
Suatu hari, seorang ikhwan yang punya banyak kegiatan disana-sini bercerita. Bercerita tentang kesibukannya diluar, tentang amanah yang dia emban dan tentang suka dukanya menjadi aktivis tanpa kendaraan roda dua. Sebelumya kita bernasyid dulu yuk:
Inilah dia kuda beroda dua
Kuda tunggangan tercanggih milik kita
Berlari dengan kecepatan sahaja
Memburu waktu alternatif yang ada
Sebuah kendaraan motor roda dua
Buatan pabrik dua windu dulu kala
Hehehe mungkin speerti itulah lirik nasyidnya. Nah teman kita ini merasa tersiksa karena tidak punya motor. Apalagi ada acara yang mendadak, dan dia harus naik angkot. Namun di angkot itulah dia banyak belajar. Setidaknya tentang kriteria dan berbagai macam sifat ahli ( penumpang ) angkot.Kuda tunggangan tercanggih milik kita
Berlari dengan kecepatan sahaja
Memburu waktu alternatif yang ada
Sebuah kendaraan motor roda dua
Buatan pabrik dua windu dulu kala
Tentang kepedulian. Di angkot mah ga ada istilah peduli yang penting itu nafsi-nafsi. Tidak ada saling menyapa kecuali mereka memang sudah kenal sebelumnya. Semuanya diam dan sibuk akan urusannya masing-masing. Ada yang diam, nelpon, menghayal dan ngorok.
Nah yang paling Nampak sifat aslinya saat sopir angkot sedang menuggu penumpang lain dan menyita waktu yang sangat lama. Bisa mencapai sepuluh menit bahkan lebih. Nah siapa yang tahan berada di angkot dalm keadaan gerah, kepanasan, sumpek dan bau selama itu. Dan yang paling membuat penumoang biasanya jengkel ketika sopir tak ambil pusing dengan keadaan penumpangnya, yang dia piker bagaimana menggaet penumpang yang banyak. Maka disinal para penumpang mulai mengeluh dan melampiaskan keluhannya dengan berbagai ekspresi. Ada yang langsung menegur sopir, namun sopir tetap saja cool. Ada yang diam namun muka terlipat tujuh, ada yang bibirnya menanggung beban berkilo-kilo. Bahkan ada yang turun dari angkot dan cari angkot yang lain. Kalau sudah begini sopir baru sadar.
Diantara ekspresi orang tadi, tidak ada satupun yang dipunyai teman kita. Teman kita lebih memilih tidur untuk menghilangkan kedongkolannya. Dia juga sangat jengkel melihat tingkan sopir yang tidak memperdulikan penumpangnya. Jengkelnya dibawa tidur, walaupun tidak nyenyak karena di angkot.
Label:
Cuap-cuap
2.09.2009
Pesan Buat Kawan
Kawan apa kabarmu disana? Kamukah yang tersenyum itu? Ataukah kamu yang sedang gelisah itu? Atau kamu yang sedang menangis? Ah kawan ceritalah padaku! Bagaimanapun kabarmu kawan, aku ingin menitipkan pesan buat kamu, dan teman-temanmu yang lain.
Pesan ini kusampaikan kepadamu karena aku peduli dan aku mencintai kalian semua. Yah tapi kalian harus janji dulu kabarkan juga ke teman-teman kalian, papa, mama, kakak, kakek, adik, nenek, tente, om dan setiap orang yang kamu jumpai. Pesan ini sangat penting dan insyaallah obat bagi Negara kita yang sedang carut marut.
Pesannya adalah: JANGAN LUPA 09 APRIL YAH! PILIH SUDUT KANAN ATAS. PeKaEs Gitu lohhhh! Ok! Kalian pintar-pintar deh! Yah…yah….
Pesan ini kusampaikan kepadamu karena aku peduli dan aku mencintai kalian semua. Yah tapi kalian harus janji dulu kabarkan juga ke teman-teman kalian, papa, mama, kakak, kakek, adik, nenek, tente, om dan setiap orang yang kamu jumpai. Pesan ini sangat penting dan insyaallah obat bagi Negara kita yang sedang carut marut.
Pesannya adalah: JANGAN LUPA 09 APRIL YAH! PILIH SUDUT KANAN ATAS. PeKaEs Gitu lohhhh! Ok! Kalian pintar-pintar deh! Yah…yah….
Label:
Cuap-cuap
Sebelum Terlelap
Malam semakin merangkap menjelma menjadi keheningan. Pelan-pelan suara binatang malam pun tak terdengar lagi. Sunyi! Sebelum kuterlelap ingin aku mengadu pada raabku, meneteskan air mata walau hanya setetes, menjerit dalam kalutan masalah yang selalu membelenggu jiwa.
Kurasakan penat yang begitu mendera, pikiran dan badan menuntut jatahnya untuk sedikit beristirahat. Namun mungkin aku terlalu cengeng untuk mengeluh, baru pekerjaan seperti itu saja sudah capek. Itulah kata yang selalu menggerogoti pikiranku.
Ya Allah jagalah hambamu ini dari futur yang sedang mengintai dan kuatkanlah tapakan kaki hamba di jalan ini. Jalan yang begitu indah namun dipenuhi onak duri. Yah onak duri itulah hiasannya. Kuatkan hamba untuk tetap berjuang bersama sahabat yang lain.
Hamba ingin mengadu padamu mala mini, terima lah pengaduan hamba. Tentang diri yang sering bermaksiat, tentang diri yang sombong, tentang diri yang tak tahu apa-apa dan bukan siapa-siapa. Sebelum kuterlelap, sebelum kuterlambat, sebelum masa kematian itu datang. Tuhan….sebelum kuterlelap…
Kurasakan penat yang begitu mendera, pikiran dan badan menuntut jatahnya untuk sedikit beristirahat. Namun mungkin aku terlalu cengeng untuk mengeluh, baru pekerjaan seperti itu saja sudah capek. Itulah kata yang selalu menggerogoti pikiranku.
Ya Allah jagalah hambamu ini dari futur yang sedang mengintai dan kuatkanlah tapakan kaki hamba di jalan ini. Jalan yang begitu indah namun dipenuhi onak duri. Yah onak duri itulah hiasannya. Kuatkan hamba untuk tetap berjuang bersama sahabat yang lain.
Hamba ingin mengadu padamu mala mini, terima lah pengaduan hamba. Tentang diri yang sering bermaksiat, tentang diri yang sombong, tentang diri yang tak tahu apa-apa dan bukan siapa-siapa. Sebelum kuterlelap, sebelum kuterlambat, sebelum masa kematian itu datang. Tuhan….sebelum kuterlelap…
Perdata 4
Selasa,09/02/09
01:00 dini hari
Selasa,09/02/09
01:00 dini hari
Label:
Tulisanku
2.07.2009
Ketika Bayu Bertamu III
Bayu adalah anak tetangga sebelah, dia mulai akrab dengan mahasiswa Al Azhar ketika Wandi yang murah senyum sering menyapanya. Anak ini termasuk idiot, keterbelakangan mental. Walaupun umurnya sudah sepuluh tahun, namun gayanya masih seperti anak lima tahunan.
Badannya gembrot, dan giginya menyeramkan, runcing dan hitam. Sering memakai topi bertelinga untuk melindungi kepalanya yang plontos dari terik matahari.
Kunjungan pertama Bayu sangat berkesan buat Mastur dan Zaki. Mereka asyik bercanda ria dengan Bayu. Dan memperlakukannya bak raja. Mau minum diambilkan, makan disedian, mau pipis diantar ke WC, mau tidur disediakan bantal dan kasur, walaupun sebenarnya kasur itu bukan milik Zaki dan Mastur, tapi milik Dede. Kali ini mereka merampas kasur empuk Dede buat seorang bocah gendut. Dede tak rela, tak sudi! Mukanya yang memang sering menampakkan wajah seram kini berbulu, giginya yang terbungkus bibir tipis nongol. Itu menandakan Dede marah, dan siap menggigit lawannya.
“ Kamu kenapa sih?! Itu kasurku, saya mau tidur siang.” Bentak Dede ketika memergoki Mastur sedang mengangkat kasurnya.
“ Ye alehhh…Dede! Kok pelit amat. Ini buat tamu kita, kita kan harus memuliakan tamu De.”
“ Tapi saya mau tidur! Ga urus! Apalagi anak itu merepotkan.” Dede tak mau kalah, begitulah laki-laki kelahiran mesir ini. Cepat panas!
“ Pelit! ” Gerutu Mastur, matanya merah mau menangis. Ketika Mastur akan meletakkan kasur itu di ranjang Dede, tiba-tiba Bayu datang menyambar.
“ Yah kakak lama cekali, Bayu mengantuk, cepat bawa kacurnya ke luar.” Ucap Bayu ceplas ceplos, Dede tak bisa berkata apa-apa, ternyata dia mati kutu di depan Bayu, apalagi ketika Bayu melirik Dede dan mengedipkan matanya, serasa Dede ambruk! So sweat! Sedang Mastur merasa menang, dia berlalu dengan membawa kasur itu. Senyumnya mengembang menampakkan giginya yang berwarna golkar.
“ Dasar anak ajaib.” Gerutu Dede
“ Cimpan disitu kakak jelek.” Bayu meneriaki Mastur. Batin Mastur menjerit, Bayu saja yang idiot menganggapnya jelek, apalagi orang normal lahir dan batin. Hiks..hiks..nasib..nasib, udah pendek, hitam, jelek, botak, gempal, hidup lagi.
>>>>>
Bayu main sampai magrib tiba, sebenarnya dia rencana mau bermalam, tapi untung bapaknya datang menjemput. Andaikan tidak, berarti malam ini Dede dan Tono akan mengungsi. Dia tidak suka dengan anak itu, karena cerewet minta ampun. Tadi siang dia tidak tidur karena kasurnya dirampas Mastur buat Bayu, setelah itu suaranya sangat ribut, kerana Zaki kembali mengajarnya menyanyi.
“ Kakak, Bayu mau bermalam yah, cupaya ramai dan ceru.” Ungkap Bayu. Mendengar hal itu telinga Dede melebar seperti daun kelor.
“ Tidak boleh, Bayu harus pulang, nanti dicari mama.” Jawab Dede selembut mungkin, namun selembut apapun kata-kata Dede tetap aja menohok.
“ Ihhhh kakak jahat, cudah tinggi, kuruc, jahat lagi.” Bayu manyun, Dede terbakar.
“ Kurang ajar banget nih anak. Hei Mastur pokoknya kalau dia bermalam saya akan mungungsi. Saya tidak mau kasurku dirampas lagi.” Dede menyemprot Mastur yang dianggap biang kerok. .
“ Ha! Gitu aja kok repot. Kalian santai sajalah, Bayu itu anak baik kok.” Zaki membela Mastur dan Bayu.
“ Baik, saya tidak bercanda. Saya akan mengungsi!”
“ Mengungci aja, hem! Pergi cana.” Suara bayu nongol membuat Dede geram.
“ Anak nakallllllllllllllllllllllllllllllll” ingin rasanya Dede menjewer kuping Bayu yang lebar, namun apalah daya tangan tak sampai. Bapak Bayu datang untuk menjemput anak kesayangannya. Dan Dede pun sujud syukur. Dia tidak jadi mengungsi. Bayu meninggalkan rumah dengan muka sewot, berat.
>>>>>
Setelah salat duhur, pintu rumah laskar wangi diketuk oleh seseorang. Dede yang sementara makan menyuruh Tono membuka pintu. Dan ketika pintu terbuka, wajah Tono pucat kemudian berteriak, “ Tuyuuuulllllllll.” Dede tersedak.
“ Siapa Ton?”
“ Bayu.”
“ Ha?” Persendian Dede terasa lepas semua. Amblas.
“ Kakak, lagi makan yah?” Tanya Bayu ketika masuk
“ Lagi mandi.” Jawab Dede dengan alis terangkat.
“ Oh..mandi pake naci yah?”
“ Nih anak goblok banget sih?!”
“ Apa ini? kayaknya enak yah?” Bayu menunjuk satu rantang nasi, dia melenan air liurnya. Dede kasian juga melihatnya, namun itu nasi buat Dani dan Adam. Mereka belum pulang, tapi Bayu….sudah melahapnya sebelum disuruh. Yah…..
>>>>>
Adam dan Dani baru pulang dari aksi kampus, mereka berjalan dengan cepat.
“ Ah…lapar banget nih Dam.” Ucap Dani pada Dam
“ Sama Dan, kita cepat pulang aja, pasti makanan sudah siap.”
“ yuuuuu”
>>>>>
Dede mau muntah, dia tidak menghabiskan makanannya, pasalnya Bayu makan sambil ngupil. Yah…Bayu mengorek hidung, memainkan jari telenjuknya, dan memejamkan matanya tanda menikmati acara ngupil sambil makan. Dan muncullah sesuatu dari lubang hidungnya yang mungil. Sesuatu yang lengket berwarna putih. Bayu kemudian memaikan di tangannya, membuatnya seperti bola. Kemudian melemparnya ke arah Dede, dan alhasil tai ngongo itu mencebur di sayur Dede.
“ Bayu……………!” Dede berdiri dari tempat duduknya, wajahnya memerah. Dia sangat marah. Tono panik melihat perubahan air muka Dede, itu menandakan dede akan mengamuk.
“ De! Udah tahan emosimu, dia masih anak-anak. Ayo kita pergi makan bakso.”
“ Saya sudah bilang anak ini akan merepotkan, tapi kalian tidak mau mendengar sih,” Dede kesal “ Mana si Mastur, Zaki dan Wandi?” Dia seenaknya saja meninggalkan beban buat kita.
“ Mereka ada halaqah De! Sabar yah De!” Tono masih membujuk.
“ Kakak, Bayu nambah yah.” Bayu melahap nasi di rantang yang satunya lagi.
“ Ha? Itu bagiannya Dani, bagian Adam dah diludesin.” Tono tercekak, aplous untuk Bayu!
“ Kakak ambilin minum dong, Bayu hauc.” Rengek Bayu, Dede semakin terbakar, emosinya sampai ubun-ubun.
“ Duduk De! Biar amarahmu sedikit mereda.”
“ Ah persetan! Saya jengkel.” Dede meninggalkan Tono ke ruang belakang untuk berwudu. Amarahnya sedikit terobati, saat Dede kembali, Dani dan Adam muncul di balik pintu.
“ Assalamu’alaiku, eh Bayu datang yah.” Sapa Dani, Adam acuh dan langsung mencari nasinya. Perutnya keroncongan. Dari tadi pagi belum makan, karena di pagi buta dia sudah ke kampus untuk nyontek tugas temannya.
“ Nasiku mana?” Matanya membulat melihat rantangnya kosong.
“ Dimakan Bayu Dam.” Tono berbisik, takut Bayu mendengarnya. Sekekjam-kejamnya Tono, dia juga masih bisa menjaga perasaan orang lain.
“ Madza? Hal Laa ta’rif annany jau’an jiddan?” Adam bertanya menggunakan bahasa arab, bertujuan agar Bayu tidak mengetahui arah pembicaraannya, karena Bayu melongo ke arahnya.
“ A’rif, laakin…”
“ Laa ba’sa bih, isbhir faqat.” Dani nimbrung
“ Dan, Hal indaka fulus? Sa asytary makruunah.” Tanya Adam pada Dani
“ Ana muflis.” Dani masuk kamar, sebelum melewati pintu dia melirik Bayu yang makan sangat lahap. Dani merasa terharu, walaupun dia sedang kere toh ternyata dia masih bisa berkorban untuk seorang Bayu. Di dalam kamar Dede melipat mukanya, dia duduk di tepi ranjangnya.
“ Maaza bikum?” Tanya Dani melihat muka yang terlipat tujuh. Kusut!
“ Gara-gara tuyul itu.” Dede dongkol.
>>>>>
Muka Dede semakin terlipat ketika Bayu naik makan di ranjangnya. Dia ingin berteriak namun malu didengar tetangga. Bayu makan sambil berdendang, mengangguk-anggukkan kepala, asyik! Namun tiba-tiba muka bayu pucat, merah. Dan hidung laskar wangi mencium sesuatu yang wow banget! Dan bau itu datang dari ranjang Dede. Jangan-jangan Bayu Eee’.
“ Bayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu” Suara Dede melengking! Nafasnya memburu, matanya memerah. Dede menangis.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Badannya gembrot, dan giginya menyeramkan, runcing dan hitam. Sering memakai topi bertelinga untuk melindungi kepalanya yang plontos dari terik matahari.
Kunjungan pertama Bayu sangat berkesan buat Mastur dan Zaki. Mereka asyik bercanda ria dengan Bayu. Dan memperlakukannya bak raja. Mau minum diambilkan, makan disedian, mau pipis diantar ke WC, mau tidur disediakan bantal dan kasur, walaupun sebenarnya kasur itu bukan milik Zaki dan Mastur, tapi milik Dede. Kali ini mereka merampas kasur empuk Dede buat seorang bocah gendut. Dede tak rela, tak sudi! Mukanya yang memang sering menampakkan wajah seram kini berbulu, giginya yang terbungkus bibir tipis nongol. Itu menandakan Dede marah, dan siap menggigit lawannya.
“ Kamu kenapa sih?! Itu kasurku, saya mau tidur siang.” Bentak Dede ketika memergoki Mastur sedang mengangkat kasurnya.
“ Ye alehhh…Dede! Kok pelit amat. Ini buat tamu kita, kita kan harus memuliakan tamu De.”
“ Tapi saya mau tidur! Ga urus! Apalagi anak itu merepotkan.” Dede tak mau kalah, begitulah laki-laki kelahiran mesir ini. Cepat panas!
“ Pelit! ” Gerutu Mastur, matanya merah mau menangis. Ketika Mastur akan meletakkan kasur itu di ranjang Dede, tiba-tiba Bayu datang menyambar.
“ Yah kakak lama cekali, Bayu mengantuk, cepat bawa kacurnya ke luar.” Ucap Bayu ceplas ceplos, Dede tak bisa berkata apa-apa, ternyata dia mati kutu di depan Bayu, apalagi ketika Bayu melirik Dede dan mengedipkan matanya, serasa Dede ambruk! So sweat! Sedang Mastur merasa menang, dia berlalu dengan membawa kasur itu. Senyumnya mengembang menampakkan giginya yang berwarna golkar.
“ Dasar anak ajaib.” Gerutu Dede
“ Cimpan disitu kakak jelek.” Bayu meneriaki Mastur. Batin Mastur menjerit, Bayu saja yang idiot menganggapnya jelek, apalagi orang normal lahir dan batin. Hiks..hiks..nasib..nasib, udah pendek, hitam, jelek, botak, gempal, hidup lagi.
>>>>>
Bayu main sampai magrib tiba, sebenarnya dia rencana mau bermalam, tapi untung bapaknya datang menjemput. Andaikan tidak, berarti malam ini Dede dan Tono akan mengungsi. Dia tidak suka dengan anak itu, karena cerewet minta ampun. Tadi siang dia tidak tidur karena kasurnya dirampas Mastur buat Bayu, setelah itu suaranya sangat ribut, kerana Zaki kembali mengajarnya menyanyi.
“ Kakak, Bayu mau bermalam yah, cupaya ramai dan ceru.” Ungkap Bayu. Mendengar hal itu telinga Dede melebar seperti daun kelor.
“ Tidak boleh, Bayu harus pulang, nanti dicari mama.” Jawab Dede selembut mungkin, namun selembut apapun kata-kata Dede tetap aja menohok.
“ Ihhhh kakak jahat, cudah tinggi, kuruc, jahat lagi.” Bayu manyun, Dede terbakar.
“ Kurang ajar banget nih anak. Hei Mastur pokoknya kalau dia bermalam saya akan mungungsi. Saya tidak mau kasurku dirampas lagi.” Dede menyemprot Mastur yang dianggap biang kerok. .
“ Ha! Gitu aja kok repot. Kalian santai sajalah, Bayu itu anak baik kok.” Zaki membela Mastur dan Bayu.
“ Baik, saya tidak bercanda. Saya akan mengungsi!”
“ Mengungci aja, hem! Pergi cana.” Suara bayu nongol membuat Dede geram.
“ Anak nakallllllllllllllllllllllllllllllll” ingin rasanya Dede menjewer kuping Bayu yang lebar, namun apalah daya tangan tak sampai. Bapak Bayu datang untuk menjemput anak kesayangannya. Dan Dede pun sujud syukur. Dia tidak jadi mengungsi. Bayu meninggalkan rumah dengan muka sewot, berat.
>>>>>
Setelah salat duhur, pintu rumah laskar wangi diketuk oleh seseorang. Dede yang sementara makan menyuruh Tono membuka pintu. Dan ketika pintu terbuka, wajah Tono pucat kemudian berteriak, “ Tuyuuuulllllllll.” Dede tersedak.
“ Siapa Ton?”
“ Bayu.”
“ Ha?” Persendian Dede terasa lepas semua. Amblas.
“ Kakak, lagi makan yah?” Tanya Bayu ketika masuk
“ Lagi mandi.” Jawab Dede dengan alis terangkat.
“ Oh..mandi pake naci yah?”
“ Nih anak goblok banget sih?!”
“ Apa ini? kayaknya enak yah?” Bayu menunjuk satu rantang nasi, dia melenan air liurnya. Dede kasian juga melihatnya, namun itu nasi buat Dani dan Adam. Mereka belum pulang, tapi Bayu….sudah melahapnya sebelum disuruh. Yah…..
>>>>>
Adam dan Dani baru pulang dari aksi kampus, mereka berjalan dengan cepat.
“ Ah…lapar banget nih Dam.” Ucap Dani pada Dam
“ Sama Dan, kita cepat pulang aja, pasti makanan sudah siap.”
“ yuuuuu”
>>>>>
Dede mau muntah, dia tidak menghabiskan makanannya, pasalnya Bayu makan sambil ngupil. Yah…Bayu mengorek hidung, memainkan jari telenjuknya, dan memejamkan matanya tanda menikmati acara ngupil sambil makan. Dan muncullah sesuatu dari lubang hidungnya yang mungil. Sesuatu yang lengket berwarna putih. Bayu kemudian memaikan di tangannya, membuatnya seperti bola. Kemudian melemparnya ke arah Dede, dan alhasil tai ngongo itu mencebur di sayur Dede.
“ Bayu……………!” Dede berdiri dari tempat duduknya, wajahnya memerah. Dia sangat marah. Tono panik melihat perubahan air muka Dede, itu menandakan dede akan mengamuk.
“ De! Udah tahan emosimu, dia masih anak-anak. Ayo kita pergi makan bakso.”
“ Saya sudah bilang anak ini akan merepotkan, tapi kalian tidak mau mendengar sih,” Dede kesal “ Mana si Mastur, Zaki dan Wandi?” Dia seenaknya saja meninggalkan beban buat kita.
“ Mereka ada halaqah De! Sabar yah De!” Tono masih membujuk.
“ Kakak, Bayu nambah yah.” Bayu melahap nasi di rantang yang satunya lagi.
“ Ha? Itu bagiannya Dani, bagian Adam dah diludesin.” Tono tercekak, aplous untuk Bayu!
“ Kakak ambilin minum dong, Bayu hauc.” Rengek Bayu, Dede semakin terbakar, emosinya sampai ubun-ubun.
“ Duduk De! Biar amarahmu sedikit mereda.”
“ Ah persetan! Saya jengkel.” Dede meninggalkan Tono ke ruang belakang untuk berwudu. Amarahnya sedikit terobati, saat Dede kembali, Dani dan Adam muncul di balik pintu.
“ Assalamu’alaiku, eh Bayu datang yah.” Sapa Dani, Adam acuh dan langsung mencari nasinya. Perutnya keroncongan. Dari tadi pagi belum makan, karena di pagi buta dia sudah ke kampus untuk nyontek tugas temannya.
“ Nasiku mana?” Matanya membulat melihat rantangnya kosong.
“ Dimakan Bayu Dam.” Tono berbisik, takut Bayu mendengarnya. Sekekjam-kejamnya Tono, dia juga masih bisa menjaga perasaan orang lain.
“ Madza? Hal Laa ta’rif annany jau’an jiddan?” Adam bertanya menggunakan bahasa arab, bertujuan agar Bayu tidak mengetahui arah pembicaraannya, karena Bayu melongo ke arahnya.
“ A’rif, laakin…”
“ Laa ba’sa bih, isbhir faqat.” Dani nimbrung
“ Dan, Hal indaka fulus? Sa asytary makruunah.” Tanya Adam pada Dani
“ Ana muflis.” Dani masuk kamar, sebelum melewati pintu dia melirik Bayu yang makan sangat lahap. Dani merasa terharu, walaupun dia sedang kere toh ternyata dia masih bisa berkorban untuk seorang Bayu. Di dalam kamar Dede melipat mukanya, dia duduk di tepi ranjangnya.
“ Maaza bikum?” Tanya Dani melihat muka yang terlipat tujuh. Kusut!
“ Gara-gara tuyul itu.” Dede dongkol.
>>>>>
Muka Dede semakin terlipat ketika Bayu naik makan di ranjangnya. Dia ingin berteriak namun malu didengar tetangga. Bayu makan sambil berdendang, mengangguk-anggukkan kepala, asyik! Namun tiba-tiba muka bayu pucat, merah. Dan hidung laskar wangi mencium sesuatu yang wow banget! Dan bau itu datang dari ranjang Dede. Jangan-jangan Bayu Eee’.
“ Bayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu” Suara Dede melengking! Nafasnya memburu, matanya memerah. Dede menangis.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Label:
Cerpen :Ketika Bayu Bertamu
Kabar Luka Alumni kampus Hijau
Hatiku hancur mendengar kabar kalian adik-adikku, para alumni kampus hijau. Ternyata kita tidak bisa istiqamah di jalannya. Dulu kita berteriak lantang menghujat para peminum, berkata tidak untuk membuka aurat. Kita sangat bangga dengan itu, bahwa di kampus hijau kita masih ada para pemuda-pemudi yang takut pada tuhannya.
Namun apakah aurat hanya ditutup ketika di menjadi santri kampus hijau saja? Setelah keluar dari kampus hijau ikatan itupun lepas. Aku mendengar kabarmu ( M ) inisial untukmu, kamu beda dengan yang dulu, yang auratnya tertutup rapat, pakaian longgar dan kerudung besar. Namun sekarang kamu berubah, celana jeans, kerudung yang melilit lehermu dan baju yang sangat ketat menjadi pakaianmu setiap hari. Dan kamu ( F ), seorang yang berkata lantang untuk tidak berpacaran, bersentuhan dengan yang bukan muhrim, namun sekarang sudah berapa kali kamu gonta-ganti pacar, berboncengan dengan lakki-laki yang jelas bukan muhrimmu. mana dirimu yang dulu?
Sedang kamu ( T ) sudah berapa kali kamu pindah sekolah karena DO, kamu bandel berbuat diluar batas, kamu mencoreng nama kampus hijau kita. Dan kamu ( B ), seorang yang kukenal dengan baik, rajin salat tahajjud, puas senin kamis, salat dhuha. Namun sekarang salat wajib sudah kamu tinggalkan.
Sahabatku….kembalilah! kita bersama melantangkan lagi kalimat yang begitu indah! Ayo bangkit!
Namun apakah aurat hanya ditutup ketika di menjadi santri kampus hijau saja? Setelah keluar dari kampus hijau ikatan itupun lepas. Aku mendengar kabarmu ( M ) inisial untukmu, kamu beda dengan yang dulu, yang auratnya tertutup rapat, pakaian longgar dan kerudung besar. Namun sekarang kamu berubah, celana jeans, kerudung yang melilit lehermu dan baju yang sangat ketat menjadi pakaianmu setiap hari. Dan kamu ( F ), seorang yang berkata lantang untuk tidak berpacaran, bersentuhan dengan yang bukan muhrim, namun sekarang sudah berapa kali kamu gonta-ganti pacar, berboncengan dengan lakki-laki yang jelas bukan muhrimmu. mana dirimu yang dulu?
Sedang kamu ( T ) sudah berapa kali kamu pindah sekolah karena DO, kamu bandel berbuat diluar batas, kamu mencoreng nama kampus hijau kita. Dan kamu ( B ), seorang yang kukenal dengan baik, rajin salat tahajjud, puas senin kamis, salat dhuha. Namun sekarang salat wajib sudah kamu tinggalkan.
Sahabatku….kembalilah! kita bersama melantangkan lagi kalimat yang begitu indah! Ayo bangkit!
Label:
Tulisanku
Kenangan di kampus Hijau
Teman, tak terasa sudah dua tahun lebih saya meninggalkan kampus hijau kita. Kampus tempat kita menuntut ilmu agama. Kampus tempat kita merajut ukhwah. Tempat kita bercerita tentang persahabatan, keluarga dan hobby. Tempat kita pernah bermimpi.
Teman, begitu banyak kenangan tentang kalian, sangat banyak! Saat tertawa, belajar, salat jama’ah, makan bersama. Ah semua itu masih tersimpan baik di memoriku. Teman-teman yang lugu, lucu, kekanak-kanakan, dewasa. Semua itu kudapati di kampus biru.
Mengingat kenangan itu seakan memaksaku untuk kembali ke masa lalu. Masa yang sangat indah bersama teman-teman semua. Teringat saat kita berlari ke mesjid, berlomba-lomba karena takut hukuman ustad, atau kita diam seharian karena takut dihukum dengan melanggar peraturan bahasa. Adapula yang menjerit kesakitan jika bambu merah ustad jatuh di paha kita, sebagai hukuman bagi yang melanggar.
Ketika tiba waktu makan, kita berbondong-bondong untuk mendapat bagian. Makan seadanya, ikan yang tak berbentuk, sayur kangkung yang tiada rasa dan nasi hangat. Tidak ada tambahan, tidak ada sambel atau apalah. Sambil mengeluh kalian tetap menghabiskan makanannya. Bahkan kalian masih mau nambah. Ah teman-temanku!
Teman, begitu banyak kenangan tentang kalian, sangat banyak! Saat tertawa, belajar, salat jama’ah, makan bersama. Ah semua itu masih tersimpan baik di memoriku. Teman-teman yang lugu, lucu, kekanak-kanakan, dewasa. Semua itu kudapati di kampus biru.
Mengingat kenangan itu seakan memaksaku untuk kembali ke masa lalu. Masa yang sangat indah bersama teman-teman semua. Teringat saat kita berlari ke mesjid, berlomba-lomba karena takut hukuman ustad, atau kita diam seharian karena takut dihukum dengan melanggar peraturan bahasa. Adapula yang menjerit kesakitan jika bambu merah ustad jatuh di paha kita, sebagai hukuman bagi yang melanggar.
Ketika tiba waktu makan, kita berbondong-bondong untuk mendapat bagian. Makan seadanya, ikan yang tak berbentuk, sayur kangkung yang tiada rasa dan nasi hangat. Tidak ada tambahan, tidak ada sambel atau apalah. Sambil mengeluh kalian tetap menghabiskan makanannya. Bahkan kalian masih mau nambah. Ah teman-temanku!
Label:
Tulisanku
2.06.2009
Menyapa Fans Anis Matta
Rustam masih melanjutkan ceritanya, cerita kedua yang disetor ke penulis.
Aku terus melanjutkan langkahku menyusuri lorong yang sempit, bahkan tergenang banjir. Namun tetap melangkan dah! Kemenangan itu tidak mudah, melewati onak dan duri.
Di lain rumah kudapati seorang anak muda yang bertubuh kekar, Bbermuka garang, berpenampilan seperti preman. Membuat nyaliku sedikit ciut, was-was. Tapi aku terdorong untuk menyapanya, percaya diriku mulai tumbuh ketika dia menyambutku dengan segunjing senyum. Walaupun preman tapi adem euyyy. Saya kemudian memperkenalkan PKS, Anis Matta dan caleg lainnya. Dan surprise. Dia sangat senang ketika melihat gambar Anis Matta. Katanya dia sangat ngefans sama Anis Matta. Kenapa yah?
“ Saya senang sekali dengan PKS, karena bisa membantu PSM saat krisis, waktu itu pak Anis yang langsung menyumbang. Saya kan penggemarnya PSM.” Ucapnya berapi-api, sebagai rasa terima kasihnya buat PKS orang itu siap memilih PKS pada pemilu nanti.
ALHAMDULILLAH
Label:
PKS
Nomor PKS Nomor Rumahku
Kamis sore pasti ngapain yah? Jawabnya direct selling. Itulah jawaban dari seorang ikhwan yang bernama Rustam. Semangat DSnya tak terkalahkan. Puluhan kalender terpegang erat di tangannya, katanya itu adalah senjata. Berikut ini adalah pengalaman Rustam yang diceritakan pada penulis.
Berbagai jenis perasaan dalam hati ketika melakukan DS kali ini, ada perasaan yang membuncah, sebuah kebanggan buat diriku sendiri. Seorang Rustam yang nakal dan bandel, bisa berbuat sesuatu yang berguna, apalagi ini untuk dakwah. Saya sudah ikhlaskan dalam hati bahwa aku bergerak bersama dakwah, dan dakwah ini tidak akan membuatku kecewa, karena tujuanku adalah Allah. satu-satunya.
Berjalan bersama beberapa ikhwah di Borong. Dipandangi ratusan orang, ada yang melirik cuek, ada yang mengangkat alis, berbisik kepada temannya, pokoknya macam-macamlah. Ada seni tersendiri yang kurasakan, yang tidak akan dirasakan oleh orang yang tidak direct selling.
Akhirnya setelah keliling di kompleks aku mendatangi target ke delepan. Ternyata nomor rumahnya juga nomor delapan. Wah kebetulan! Saya mulai beraksi, walaupun sedikit gugup juga.
“ Assalamu’alaikum pak.” Sapaku
“ Wa’alaikum salam.” Jawabnya
“ Perkenalkan pak, kami dari PKS ingin memperkenalkan caleg kami yang ikut di pemilu nanti.”
“ Oh iya dek, PKS nomor urut berapa yah?”
“ PKS pak nomor urut 8”
“ Bagus itu dek, kayak nomor rumah saya. Hehehehe, apalagi PKS kan terkenal dengan partai islam yang bersih dari korupsi, dan paling cepat tanggap ketika ada bencana. Saya suka itu dek.”
Al hamdulillah bapak tadi closing, nah segera kuberikan kalender, dan kartu nama caleg. Dia bersedia mendukung PKS.
Label:
PKS
2.02.2009
Ketika Bayu Bertamu II
Mastur yang mempunyai tubuh yang sangat pendek dan gempal, bundar kayak bola. Tiap pagi kerjanya hanya menggelantung di pintu sambil berteriak-teriak kesakitan bila Dede yang super long menarik kakinya sambil menggelitik. Namun mastur percaya kalau tubuhnya masih akan tambah tinggi, seperti mimpinya suatu hari, dia melihat dirinya berjalan dengan gagah dan tersenyum bangga, dengan postur tubuh yang tinggi dia menjitak semua orang pendek sedunia. Bahkan dia jadi raja bersemayam di atas permadani. Sayang itu hanya mimpi, mungkin sampai berjenggot tujuh turunan badannya tidak akan bertambah tinggi. Nasib nasib.
Satu lagi kebiasan Mastur, setelah menggelantung di pintu dia kemudian tengkurap, pushup 50 kali. Pantas saja tubuhnya padat berisi, nah kalau sementara pushup itulah bau badannya keluar membumi hanguskan rumah. Busuk, jijik, oee…aku muntah, oeee…aku muntah lagi. Ah kayak puisinya Rustang aja neh! Nah tanpa tahu diri mastur lalu bangkit kemudian melompat- lompat kecil mirip penari balet. Inilah ritual Mastur tiap hari.
Dani, mungkin yang paling menderita batin adalah dirinya. Dia tidak terlalu memikirkan tinggi badan, hanya saja yang dia pikir bagaimana berat badannya bisa turun. Memang sih badannya gempal, gendut kayak gentong berjalan. Tapi walaupun begitu dia tetap pede, malah dia bersyukur masih punya badan gede, daripada beberapa temannya yang kurus minta ampun. Sampai urat-uratnya Nampak semua, lah dia masih punya body yang luamayan lah. Dia menggelar temannya Tikungan ( Tinggi Kurus Cacingan )
Dibalik tubuhnya yang gempal, Dani punya sifat yang sering bikin orang risih. Sifat romantisnya yang kadang berlebihan. Maksudnya? Yah dia sangat senang mengejek temannya lewat kata-kata romantis. Kata yang membuat orang tertohok, terpeleset. Kata-katanya yang romantis bisa menjadi godam yang membuat merah merona wajah orang yang mendengarnya. Pernah dia membuat mastur merona sampai ga bisa tidur. Mastur kepikiran kata-kata Dani yang mengatakan bahwa di matanya terdapat pelangi, dan setiap orang yang memandang mata Mastur akan mendapat kedamaian. Al hasil Mastur Geer setengah hidup. Matanya tak bisa tidur, bibirnya membentuk bulan sabit. Ah benarkah dimataku ada pelangi? Begitulah kata Mastur. Padahal pelangi yang dimaksud dani tak lain adalah tai mata alias jejje.
Laskar berikutnya adalah Wandi. Wajahnya yang putih jadi andalan. Menjadi kebanggaan diantara enam temannya yang lain. Dua lesung pipi membuatnya kayak raja. Gagah! Setiap pagi dia membuat wajah temannya bermuram durja. Dia paling lama kalau mandi. Mandi saja bisa sampai dua puluh menit. Bagaimana tidak, perlengkapan mandinya saja seabrek. Mulai dari sabun mandi untuk muka, sabun mandi untuk badan, sabun mandi untuk kaki. Shampoo, pelicin pewangi pelembut jadi satu.
Wandi juga terkenal dengan ASTUTI ( Aslinya Tukang Tidur ) kapan ada waktu maka dia tidak akan menyia-nyiakannya untuk sekedar melayang ke alam mimpi barang sejenak. Dimana ada kasur disitu ada wandi. Pantas saja badannya mengembung kayak balon. Hup! Tapi walaupun begitu Wandi itu orangnya sabar, kutu busuk eh kutu buku maksudnya.
Wandi juga adalah biang kerok penghancur syurga di rumah itu.Wandi bertubuh atletis, itu juga mejadi kebanggaannya. Sempurna! Begitulah pikirnya. Dia juga terkenal diantara tetangga, mungkin karena dia mempunyai wajah senyum, yah dia murah senyum. Dan karena keramahannya itulah neraka itu bermula. Sepotong syurga yang pernah tercipta sedikit demi sedikit pudar dan akhirnya hilang.
>>>>>
Siang itu disaat para laskar wangi ini berkumpul dan ngobrol di ruang tamu, tiba-tiba Wandi datang dengan menggandeng seorang anak laki-laki yang gendut. Mastur sangat girang waktu melihat anak itu, mungkin dia berpikir menemukan saudara kembarnya, sama-sama gendut! Mastur langsung meloncat mencubit pipi anak itu, gemas, keras cubitannya. Anehnya anak itu tidak berteriak malah tertawa kegelian, mungkin perasaannya sama dengan Mastur, yah telah mendapat saudara kembarnya. Sedang Dede yang acuh tak peduli dengan keberadaan anak itu, setelah meneguk teh terakhirnya dia bangkit menuju singgasananya. Yah ranjang pengantin itu. Tono yang anti anak-anak kelihatan gelisah, dia tidak suka anak-anak. Terlihat bibir Tono seperti digantungi beban ratusan kilo, taddoleng begitulah bahasa bugisnya. Adam nyegir kuda karena dia tahu anak itu akan membawa masalah, dani sih cool saja, dia tak terlalu memikirkan hal itu. Sedang Zaki sama dengan Mastur dia sangat suka anak-anak. Apalagi anak yang gendut, katanya menggemaskan.
“ Siapa namanya?” Mastur Memulai pembicaraan dengan anak itu
“ Beaba yeuyu Baaayu.” Jawab anak itu dengan mengeja namanya
“ Saya..emama es teutu er mastur.” Mastur dengan muka ondel-ondelnya membalas dengan mengeja namanya.
“ Saya Zaki, orang paling pendiam disini adik.” Zaki memperkenalkan diri.
“ Kalian jaga Bayu dulu yah, mamanya minta dia diajar mengaji, tapi langkah awal supaya bayu betah kalian ajar menyanyi dulu yah.” Pinta wandi sebelum menghilang di balik pintu.
“ Wandi siapa yang mau ngajar?” Tono yang merasa amanah itu untuknya bertanya.
“ Yah kamu lah Tono!” Tanpa berperasaan Wandi menjawab membuat bibir Tono tambah taddoleng, tanpa disadari Adam memperhatikan dan mengabadikan lewat kamera ponselnya. Dasar mister bibir.
>>>>
Zaki yang sangat senang dengan Bayu mulai mengajar menyanyi, walaupun sebenarnya dia tidak punya bakat untuk itu. Tapi untuk menjadi seorang pahlawan di depan Bayu.
“ bayu ikuti kakak yah?” ucap Zaki, Bayu yang masih malu-malu Cuma mengangguk. Kalem!
Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Agar negeri ini berkeadilan
Indonesia maju bukan hanya mimpi
Partai keadilan sejahtera………aaaaa…..aaa…
Bayu takjub, mulutnya membulat, sedang Zaki masih menyanyi tiada henti, suaranya melengking tinggi sampai di balpon. Sontak Dede bangun dari ranjangnya, Tono mengangkat bibirnya yang menggantung, Adam melongo melihat mulut Zaki ang terbuka lebar, saking kagetnya Adam lupa memotret bibir Zaki, Mastur tertohok, dani terdiam, lalu sama-sama mereka meledakkan tawa. Mendangar deraian tawa teman-temannya Zaki terdiam, mukanya merona menahan malu. Apalagi Bayu sudah berguling-guling karena tak bisa menahan tawanya.
“ Yah kamu Zak, anak kecil diajar lagu partai.”
“ Yah kita kan mau promosi.” Jawabnya lugu
HUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
>>>>>>
Awal neraka telah tiba…..
Disaat surga itu diusik oleh seorang anak kecil yang idiot.
Bersambung
Nb: cerita ini hanya fiktif belaka, namun kalau ada yang senasib maka bersabarlah atas ujian neraka itu.
Satu lagi kebiasan Mastur, setelah menggelantung di pintu dia kemudian tengkurap, pushup 50 kali. Pantas saja tubuhnya padat berisi, nah kalau sementara pushup itulah bau badannya keluar membumi hanguskan rumah. Busuk, jijik, oee…aku muntah, oeee…aku muntah lagi. Ah kayak puisinya Rustang aja neh! Nah tanpa tahu diri mastur lalu bangkit kemudian melompat- lompat kecil mirip penari balet. Inilah ritual Mastur tiap hari.
Dani, mungkin yang paling menderita batin adalah dirinya. Dia tidak terlalu memikirkan tinggi badan, hanya saja yang dia pikir bagaimana berat badannya bisa turun. Memang sih badannya gempal, gendut kayak gentong berjalan. Tapi walaupun begitu dia tetap pede, malah dia bersyukur masih punya badan gede, daripada beberapa temannya yang kurus minta ampun. Sampai urat-uratnya Nampak semua, lah dia masih punya body yang luamayan lah. Dia menggelar temannya Tikungan ( Tinggi Kurus Cacingan )
Dibalik tubuhnya yang gempal, Dani punya sifat yang sering bikin orang risih. Sifat romantisnya yang kadang berlebihan. Maksudnya? Yah dia sangat senang mengejek temannya lewat kata-kata romantis. Kata yang membuat orang tertohok, terpeleset. Kata-katanya yang romantis bisa menjadi godam yang membuat merah merona wajah orang yang mendengarnya. Pernah dia membuat mastur merona sampai ga bisa tidur. Mastur kepikiran kata-kata Dani yang mengatakan bahwa di matanya terdapat pelangi, dan setiap orang yang memandang mata Mastur akan mendapat kedamaian. Al hasil Mastur Geer setengah hidup. Matanya tak bisa tidur, bibirnya membentuk bulan sabit. Ah benarkah dimataku ada pelangi? Begitulah kata Mastur. Padahal pelangi yang dimaksud dani tak lain adalah tai mata alias jejje.
Laskar berikutnya adalah Wandi. Wajahnya yang putih jadi andalan. Menjadi kebanggaan diantara enam temannya yang lain. Dua lesung pipi membuatnya kayak raja. Gagah! Setiap pagi dia membuat wajah temannya bermuram durja. Dia paling lama kalau mandi. Mandi saja bisa sampai dua puluh menit. Bagaimana tidak, perlengkapan mandinya saja seabrek. Mulai dari sabun mandi untuk muka, sabun mandi untuk badan, sabun mandi untuk kaki. Shampoo, pelicin pewangi pelembut jadi satu.
Wandi juga terkenal dengan ASTUTI ( Aslinya Tukang Tidur ) kapan ada waktu maka dia tidak akan menyia-nyiakannya untuk sekedar melayang ke alam mimpi barang sejenak. Dimana ada kasur disitu ada wandi. Pantas saja badannya mengembung kayak balon. Hup! Tapi walaupun begitu Wandi itu orangnya sabar, kutu busuk eh kutu buku maksudnya.
Wandi juga adalah biang kerok penghancur syurga di rumah itu.Wandi bertubuh atletis, itu juga mejadi kebanggaannya. Sempurna! Begitulah pikirnya. Dia juga terkenal diantara tetangga, mungkin karena dia mempunyai wajah senyum, yah dia murah senyum. Dan karena keramahannya itulah neraka itu bermula. Sepotong syurga yang pernah tercipta sedikit demi sedikit pudar dan akhirnya hilang.
>>>>>
Siang itu disaat para laskar wangi ini berkumpul dan ngobrol di ruang tamu, tiba-tiba Wandi datang dengan menggandeng seorang anak laki-laki yang gendut. Mastur sangat girang waktu melihat anak itu, mungkin dia berpikir menemukan saudara kembarnya, sama-sama gendut! Mastur langsung meloncat mencubit pipi anak itu, gemas, keras cubitannya. Anehnya anak itu tidak berteriak malah tertawa kegelian, mungkin perasaannya sama dengan Mastur, yah telah mendapat saudara kembarnya. Sedang Dede yang acuh tak peduli dengan keberadaan anak itu, setelah meneguk teh terakhirnya dia bangkit menuju singgasananya. Yah ranjang pengantin itu. Tono yang anti anak-anak kelihatan gelisah, dia tidak suka anak-anak. Terlihat bibir Tono seperti digantungi beban ratusan kilo, taddoleng begitulah bahasa bugisnya. Adam nyegir kuda karena dia tahu anak itu akan membawa masalah, dani sih cool saja, dia tak terlalu memikirkan hal itu. Sedang Zaki sama dengan Mastur dia sangat suka anak-anak. Apalagi anak yang gendut, katanya menggemaskan.
“ Siapa namanya?” Mastur Memulai pembicaraan dengan anak itu
“ Beaba yeuyu Baaayu.” Jawab anak itu dengan mengeja namanya
“ Saya..emama es teutu er mastur.” Mastur dengan muka ondel-ondelnya membalas dengan mengeja namanya.
“ Saya Zaki, orang paling pendiam disini adik.” Zaki memperkenalkan diri.
“ Kalian jaga Bayu dulu yah, mamanya minta dia diajar mengaji, tapi langkah awal supaya bayu betah kalian ajar menyanyi dulu yah.” Pinta wandi sebelum menghilang di balik pintu.
“ Wandi siapa yang mau ngajar?” Tono yang merasa amanah itu untuknya bertanya.
“ Yah kamu lah Tono!” Tanpa berperasaan Wandi menjawab membuat bibir Tono tambah taddoleng, tanpa disadari Adam memperhatikan dan mengabadikan lewat kamera ponselnya. Dasar mister bibir.
>>>>
Zaki yang sangat senang dengan Bayu mulai mengajar menyanyi, walaupun sebenarnya dia tidak punya bakat untuk itu. Tapi untuk menjadi seorang pahlawan di depan Bayu.
“ bayu ikuti kakak yah?” ucap Zaki, Bayu yang masih malu-malu Cuma mengangguk. Kalem!
Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Agar negeri ini berkeadilan
Indonesia maju bukan hanya mimpi
Partai keadilan sejahtera………aaaaa…..aaa…
Bayu takjub, mulutnya membulat, sedang Zaki masih menyanyi tiada henti, suaranya melengking tinggi sampai di balpon. Sontak Dede bangun dari ranjangnya, Tono mengangkat bibirnya yang menggantung, Adam melongo melihat mulut Zaki ang terbuka lebar, saking kagetnya Adam lupa memotret bibir Zaki, Mastur tertohok, dani terdiam, lalu sama-sama mereka meledakkan tawa. Mendangar deraian tawa teman-temannya Zaki terdiam, mukanya merona menahan malu. Apalagi Bayu sudah berguling-guling karena tak bisa menahan tawanya.
“ Yah kamu Zak, anak kecil diajar lagu partai.”
“ Yah kita kan mau promosi.” Jawabnya lugu
HUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
>>>>>>
Awal neraka telah tiba…..
Disaat surga itu diusik oleh seorang anak kecil yang idiot.
Bersambung
Nb: cerita ini hanya fiktif belaka, namun kalau ada yang senasib maka bersabarlah atas ujian neraka itu.
Label:
Cerpen :Ketika Bayu Bertamu
Langganan:
Postingan (Atom)