2.11.2009

Cerita si Ahli Pete-pete


Suatu hari, seorang ikhwan yang punya banyak kegiatan disana-sini bercerita. Bercerita tentang kesibukannya diluar, tentang amanah yang dia emban dan tentang suka dukanya menjadi aktivis tanpa kendaraan roda dua. Sebelumya kita bernasyid dulu yuk:
Inilah dia kuda beroda dua
Kuda tunggangan tercanggih milik kita
Berlari dengan kecepatan sahaja
Memburu waktu alternatif yang ada
Sebuah kendaraan motor roda dua
Buatan pabrik dua windu dulu kala
Hehehe mungkin speerti itulah lirik nasyidnya. Nah teman kita ini merasa tersiksa karena tidak punya motor. Apalagi ada acara yang mendadak, dan dia harus naik angkot. Namun di angkot itulah dia banyak belajar. Setidaknya tentang kriteria dan berbagai macam sifat ahli ( penumpang ) angkot.


Tentang kepedulian. Di angkot mah ga ada istilah peduli yang penting itu nafsi-nafsi. Tidak ada saling menyapa kecuali mereka memang sudah kenal sebelumnya. Semuanya diam dan sibuk akan urusannya masing-masing. Ada yang diam, nelpon, menghayal dan ngorok.
Nah yang paling Nampak sifat aslinya saat sopir angkot sedang menuggu penumpang lain dan menyita waktu yang sangat lama. Bisa mencapai sepuluh menit bahkan lebih. Nah siapa yang tahan berada di angkot dalm keadaan gerah, kepanasan, sumpek dan bau selama itu. Dan yang paling membuat penumoang biasanya jengkel ketika sopir tak ambil pusing dengan keadaan penumpangnya, yang dia piker bagaimana menggaet penumpang yang banyak. Maka disinal para penumpang mulai mengeluh dan melampiaskan keluhannya dengan berbagai ekspresi. Ada yang langsung menegur sopir, namun sopir tetap saja cool. Ada yang diam namun muka terlipat tujuh, ada yang bibirnya menanggung beban berkilo-kilo. Bahkan ada yang turun dari angkot dan cari angkot yang lain. Kalau sudah begini sopir baru sadar.
Diantara ekspresi orang tadi, tidak ada satupun yang dipunyai teman kita. Teman kita lebih memilih tidur untuk menghilangkan kedongkolannya. Dia juga sangat jengkel melihat tingkan sopir yang tidak memperdulikan penumpangnya. Jengkelnya dibawa tidur, walaupun tidak nyenyak karena di angkot.


0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template