2.13.2009
Air Mata Mis...
Sendu dan sedih, aura itulah yang kutangkap dari raut wajahnya. Duduk di depan pintu, memandang jauh menerawang, namun kutahu dimatanya ada air yang ingin meloncat bersama rasa haru yang terpendam.
Air mata Mis menjemput pagi. Ketika batinnya meraba kenangan silam di negeri Jiran. Saat bersama teman-temannya melewati terowongan masa kecil, berlari dengan ceria, tersenyum dan terbahak. Ah sungguh indah kenangan itu dia rasakan.
Air mata Mis yang jatuh pagi ini, bukan air mata biasa, bukan air mata buaya. Tapi air mata kerinduan akan sebuah kampung halaman dan teman semasa kecil. Kerinduan itu dihalangi ribuan pulau sehingga rindu itu makin membuncah.
Air mata Mis bercerita pada pagi, tentang kerinduan dan cinta, tentang indahnya kebersamaan dan pahitnya perpisahan, tentang cita dan perjuangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar