1.28.2009

Anak Kecil Tertidur di Mobil



Banyak malakukan perjalanan banyak mendapat pelajaran. Mungkin saya memegang prinsip itu makanya saya sangat senang bepergian. Seperti halnya malam ini, setelah melihat perempuan berpayung, seperti yang saya telah ceritakan pada kalian, kini Allah menambah pelajaran itu lewat seorang anak umur sepuluh tahun di pete-pete. Lagi-lagi pete-pete 07.

Jam menunjukkan setengah sepuluh malam, saat saya naik pete-pete 07. saat itu saya dari Tamalanrea. Penumpang sepi, hanya ada dua orang cewek jilbabers dan satu lagi, seorang anak kecil, bertubuh kurus, pakaian dekil.



Anak itu kira-kira berumur sepuluh tahun. Dia terangguk-angguk disudut belakang, mungkin dia capek. Di pangkuannya terdapat tempat kue. Dia memeluknya erat. Mungkin dia baru saja pulang dari ambil jualan di kios orang, atau dia baru pulang dari menjual kue. Ah anak kecil itu. Kemudian matanya terpejam, dia tertidur. Kasihan!

Pete-pete terus melaju kemudian berhenti di depan M-TOS untuk menunggu penumpang. Anak itu terbangun ketika seorang penumpang naik dan mengambil tempat duduk di dekatnya. Matanya menyipit, mungkin dia baru saja bermimpi bermain di taman, atau sedang makan es krim. Dia melongokkan kepalanya di jendela dan sekita pandangannya nanar, mukanya memerah. Ada apa gerangan?

“ Pak sopir, lewatmi UIM?” Tanyanya ingin beranjak turun dari pete-pete
“ Iya dek, lewatmi. Kenapa tidur kah?” Sopir tampak acuh, anak itu tak menjawab, dia kemudian turun dari pete-pete, merogoh kantongnya dan megeluarkan uang receh lima ratusan. Sang sopir masih acuh. Dapat kutangkap aura kesedihan di wajahnya, mungkin dia berpikir bahwa orang tuanya pasti akan marah karena uangnya berkurang 3000 rupiah untuk sewa mobil pulang ke rumah. Maka tergerak hatiku untuk membantunya.
“ Dek, sini ki’!” panggilku, namun dia tidak mendekat, malah tidak peduli padaku. Ya Allah masih kah hambamu buta dengan apa yang engkau tunjukkan malam ini, masih hambamu ini merasa dirinya paling susah di dunia ini? Fabiayyi alaai rabbikuma tukazzibaan!



0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template