1.23.2009

Senandung Kepedihan III

Reza

Kutatapi wajahku lama-lama di cermin, kudapati cahaya wajah yang muram berbalut duka. Muka kusut dengan segala durja yang telah kuperbuat, keceriaan yang hilang berganti kesengsaraan tiada akhir. Kudapati mataku sipitku tiada lagi keteduhan disana, kuraba bibirku yang sudah kering dari kalimat syahdu. Aku sadar dengan segala yang kuperbuat. Sungguh! Tapi mungkin saatnya untuk bertobat belum tiba.

` Malam tahun baru telah tiba. Tapi aku memilih tidak keluar rumah, walaupun teman-teman banyak yang mengajakku tapi aku memilih tetap tinggal di kosan. Sekitar dua jam lagi tahun akan berganti, ribuan kendaraan menyesaki jalan, macet! Pemandangan itu aku saksikan dari balik jendela.
Tak seperti malam tahun baru sebelumnya, saat kami mengadakan acara bakar-bakar ikan di rumah Hadi. Semua teman-teman aktivis kampus diundang. Ramai juga. Setelah bakar-bakar ikan, kami mulai bercerita tentang harapan di tahun 2008 dan muhasabah target yang terpenuhi tahun 2007. Saat waktu menunjukkan jam 12 malam kami bubar untuk istirahat.
Malam tahun baru yang lalu juga kami rayakan sebagai hari kemerdekaan Palestina, ma’lum jiwa aktivis muda kami yang menggebu-gebu. Kami sangat sensitif dengan Negara Palestina. Diberitakan di media-media bahwa Negara Israel akan memerdekakan palestina, di media cetak berita itu menjadi head line. Wah betapa gembiranya saya waktu itu karena Palestia akan segera bebas, itu berarti peramaian disana akan segera tercipta. Tidak ada lagi korban jiwa akibat kebengisn Negara Israel. Hem Negara? Apakah pantas Israel disebut Negara? Tidak, Israel bukan Negara! Lah mereka kan Cuma pendatang yang memproklamasikan diri sebagai Negara. Mereka adalah imigran yahudi dari berbagi Negara. untuk mendukung tujuan busuk mereka merebut Palestina, Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah utsmaniah. Itu terjadi pada tahun 1835.

Dan pada tahun 1949 sekolompok orang yang tak tahu diri dan tak tahu diuntung telah di jamin hidupnya di Negara orang, begitu saja memproklamirkan diri sebagai sebuah Negara. Padahal dia tidak punya apa-apa, kemudian mereka melakukan agresi militer dan mengusir yang punya tanah. Maka jutaan dari orang Palestina mengungsi ke Negara tetangga, Mesir, Lebanon, Syiria. mereka meninggalkan negaranya yang dikuasai oleh orang yang tak tahu malu.

Negara arab hanya bisa protes waktu itu, tanpa ada yang bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya mengecam Israel, tapi untuk turut membantu mereka ogah, itu dikarenakan mereka di bawah pengaruh inggris. Biadab! Tapi ikhwanul Muslimin di bawah pimpinan Hasan Al Banna mengirim 10.000 tentara ke Palestina untuk melawan Israel. Namun usaha ini kandas, mereka harus kembali ke Mesir. Bukan karena mereka kalah dengan Isael, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati. Biadab! Negara arab sendiri tak bisa turun tangan! Bahkan melakukan pencegahan. Darahku mendidih ketika mengingat kisah tentang Palestina.

Dan kini di akhir tahun 2008 yang mana perdamaian itu sudah tercipta sejak awal tahun ternyata hanya omog kosong. Buktinya sampai sekarang Israel, lagi-lagi menyerang Ghaza secara membabi-buta. Alasannya untuk melumpuhkan Hamas. Kurang ajar! Teroris berteriak teroris. Dan Palestina kembali berduka, sekitar 400 orang meninggal. Angka 400 itu hanya bahasa media, saya yakin jumlah yang meninggal itu lebih banyak.

Dan tidak keluarnya aku merayakan tahun baru karena berhubungan dengan Palestina. Aku tidak tega berhura-hura sedang saudara saya di Palestina saya sedang tertumpah darahnya, kehilangan orang tua, tempat tinggal dan nyawanya. Entah kenapa malam ini aku begitu religius, apakah ini pertanda pintu untuk kembali ke fitrahku sudah terbuka? Apakah Allah sudah membuka pintu itu?

>>>>

Hadi.

Malam ini disaat orang terlena dan hanyut akan perayaan tahun baru 2009. Aku dan beberapa teman aktivis Mushalla sibuk persiapan aksi yang akan kami lakukan besok. Aksi solidaritas untuk Palestina yang dilakukan oleh bebarapa LDK se Sulsel. Saat ini Palestina berduka, dan banyak diantara sesama muslim seakan tak peduli dengan tragedi kemanusiaan di belahan bumi Palestina.

Langit berwarna merah akibat kembang api yang menyalak, dan dentuman yang sangat mengganggu. Suara terompet bersahutan menambah semaraknya malam. Aku hanya geleng-geleng kepala, dapat kubayangkan langit palestina juga merah, tapi merahnya karena Bom. Suasana palestina juga bising, bising karena rentetan peluru. Disana tidak ada terompet yang ditiup seiring datangnya tahun baru. Yang ada menjemput tahun baru dengan persembahan darah syuhada.

Aku masih merasa lemas, setelah kemarin seharian tidak makan. Bukan karena tidak ada makanan, tapi ini menunjukkan protes kepada Negara adidaya. Aku tak berselera makan karena mengingat saudara se muslim di Palestina, mereka pasti kelaparan, kedinginan, ketakutan. Lah saya disini aman dan makanan banyak, bisa tidur di kasur yang empuk. Pokoknya aku tidak mau makan sebelum Israel menghentikan agresi militernya. Titik!

“ Hadi. Ayo makan! Seharian loh kamu belum makan.” Begitulah Danang membujukku

“ Tidak! Pokoknya sebelum Israel menghentikan agresinya, saya tidak akan makan.” Tegasku

“ Hahaha…kita sama-sama prihatin sama Palestina, tapi kamu jangan kelewatan kayak gini dong.”

“ Apa kamu bilang? Kelewatan? Justru kamu yang kelewatan! Begitu enaknya kamu makan sedang saudara kamu di Palestina kelaparan.” Hardikku

“ Bukan begitu Hadi. Saya juga kepikiran mereka terus. Lah apa dengan kamu mogok makan begini, itu akan membantu Palestina?” katanya, aku terdiam sambil menerawang, “ No hadi. No! apa artinya nyawa seorang Hadi bagi Israel? Tidak ada! Sampai mati pun Israel tak melirikmu. Lain halnya kalau Ehud Olmert yang mogok makan, Israel pasti kegegeran, tapi itu tidak mungkin. Ehud kan pemangsa bocah palestina.” Lanjutnya

“ Dengan mogoknya kamu makan iu akan mempengaruhi kesehatan kamu, nah gimana bisa membantu Palestina kalau kamu sendiri sakit-sakitan. Pikit itu! Harusnya sekarang kamu makan dan jaga kesehatan.” Katanya lagi, Danang menepuk bahuku, aku hanya mengangguk membenarkan ucapan teman kos ku itu.

Dan benar kata danang, andaikan aku tidak makan dari kemarin mungkin untuk ikut aksi besok aku tidak bisa. Hem….

>>>>

Alan

Wah..malam tahun baru yang menyenangkan. Bisa kumpul dengan semua keluarga dan makan malam di restoran Pualam, di pantai Losari. Pemandangan yang indah, bisa menikmati langit losari yang merah karena kembang api, apalagi hidangan makanannya sangat lezat. Udang Goreng mentega, kesukaanku.

Pasti besok aku akan tidur sampai siang. Hem…ga kebayang bisa mimpi yang indah. Papa tidak mungkin rewel membangunkanku karena besok tanggal merah. Rasanya sangat sempurna malam ini. Kuteguk honeymoon sambil menatap langit yang begitu cerah. Asyik malam ini tidak hujan, tidak seperti malam tahun baru sebelumnya. Sempurna!

Losari malam ini sangat ramai pengunjung, beberapa jalan diblokir dan dijadikan tempat parkir. Ajib! Losari jadi lautan manusia. Tua muda bergembira barharap tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. beberapa pasang insan terlihat berpelukan mesra tanpa malu berada di tepat umum. Berciuman tanpa menghiarukan khalayak ramai. Ah budaya barat sukses di Indonesia.

HPku bordering, ada sms dari Hadi. Denagn sedikit mengerutkan kening aku membacanya.

Lan. Besok ada aksi solidaritas palestina, kamu ikut yah! Tempatna di Mandala. Buktikan kepedulianmu!

Mang Palestina kenapa?

Kamu gak tahu, Israel menyerang Ghaza dan korbannya mencapai 400 orang.

Oooo…besok yah diliat, kalo ga ketiduran yah aku usahakan. Bye..

Aku memang jarang nonton berita dunia islam atau sejenisnya, di rumah aku Cuma nonton film, HBO, cinemax, Star movie, star word. Membaca Koran juga malas. palingan Cuma baca rubrik olahraga saja ha! Palestina itu dimana yah?

“ Lan! Indah yah?” Tanya mama

“ iya ma!”

>>>>

Azkiah

Mataku masih sembab sehabis membaca Koran tadi pagi. Di harian kompas, Foto keluarga Haya Hamdan bocah umur empat tahun dan Lama, kakak perempuannya umur dua belas tahun menjadi foto head line Kompas. Mereka erdua jadi koan kebengisan Israel. Di Koran-koran lokal, Fajar dan Tribun. berita tentang Palestina juga menjadi head line. Tampak tiga orang perempuan sedang menangis, salah seorang menggendong anak kecil. Hatiku meringis, pilu. Nasib muslimah di Palestina begitu memilukan.

Aku menggerutu melihat acara-acara di TV malam ini, semuanya menyambut tahun baru dengan acara yang begitu mewah. Konser musik dengan penonton yang berjuta-juta. Tidakkah mereka ingat bahwa di Palestina sana ada orang yang sedang sekarat, anak yang terpisah dari orang tuanya? ha! Atau mereka tidak tahu apa-apa?

Seharusnya saya sudah tidur sebagai persiapan ikut aksi Palestina besok. sebuah poster bergambar Ehud Olmert, perdana menteri Israel terpajang dipintu kamarku. Gambar itu akan dibakar pada saat aksi besok. aku sudah menghubungi bebarapa teman-teanku untuk turut meramaikan aksi solidaritas ini, termasuk Dewi.

>>>>

Dewi.

Waduh…tahun baru yang garing. Tinggal di rumah sambil makan ubi goreng dan minum sarabba. Hem..! barusan aku dapat sms dari Azkiah dia mengajak ikut aksi solidaritas Palestina. Kayaknya seru juga tuh! Ikut ah!

>>>>>

Kamis 1 Januari 2009. Monument Mandala

Hujan rintik membasahi kota Makassar namun tidak ada seorang pun dari peserta aksi yang meninggalkan tempat. Setelah mereka berteriak bahwa Isreal teroris dunia, dan menyuarakan pembebasan palestina. Kini mereka menggalang dana untuk Palestina.

( Percakapan dalam hati )

Reza

Semoga tidak ada teman yang melihatku disini

Hadi

Alhamdulillah ramai. Walaupun tak sebanding perayaan tahun baru kemarin.

Alan

Wah sempat nangis juga nih!

Dewi

Hiks..hiks..ternyata masih banyak yang lebih susah dari pada saya

Azkiah

Alhamdulillah lancar dan damai. Kayaknya saya melihat Reza deh!

Dewi

Kenapa tuh Azkiah melihat ke arah cowok terus. Ha? Reza juga ikut?

Reza

Gila ada yang tahu nih kalau saya ada disini

Azkiah

Beneran itu Reza. Wah perubahan drastis!

Hadi

Reza? Ha Reza berpakaian ala cowok lagi? Teringat waktu masih jadi aktivs kampus nih.

Alan

Reza? Kenapa kamu berubah lagi?

Reza

Wah aku harus kabur sebelum mereka datang kesini. Kabur………

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template